Kalo saya mendengar ataupun membaca surah Ar-Rahman, saya suka merinding, sedih dan malu. Terutama kalo mendengar ayat ‘Fabiayyi âlâi Rabbikumâ
tukadzdzibân', (Artinya : Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?). Mungkin atau memang saya sering melupakan nikmat yang Engkau berikan , Ta Allah. Ampunilah hamba, Ya Allah.
Karena penasaran, akhirnya saya cari deh apa sih keutamaan Surah Ar Rahman
Oke
ini keutamaan surah Ar Rahman :
1. Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat
Ar-Rahman, Allah akan menyayangi kelemahannya dan meridhai nikmat yang
dikaruniakan padanya.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/187).
2.
Imam Ja’far Ash-shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat
Ar-Rahman, dan ketika membaca kalimat ‘Fabiayyi âlâi Rabbikumâ
tukadzdzibân’, ia mengucapkan: Lâ bisyay-in min âlâika Rabbî akdzibu
(tidak ada satu pun nikmat-Mu, duhai Tuhanku, yang aku dustakan), jika
saat membacanya itu pada malam hari kemudian ia mati, maka matinya
seperti matinya orang yang syahid; jika membacanya di siang hari
kemudian mati, maka matinya seperti matinya orang yang syahid.”
(Tsawabul A’mal, hlm 117).
3.
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jangan tinggalkan membaca surat
Ar-Rahman, bangunlah malam bersamanya, surat ini tidak menentramkan hati
orang-orang munafik, kamu akan menjumpai Tuhannya bersamanya pada hari
kiamat, wujudnya seperti wujud manusia yang paling indah, dan baunya
paling harum. Pada hari kiamat tidak ada seorangpun yang berdiri di
hadapan Allah yang lebih dekat dengan-Nya daripadanya. Pada saat itu
Allah berfirman padanya: Siapakah orang yang sering bangun malam
bersamamu saat di dunia dan tekun membacamu. Ia menjawab: Ya Rabbi,
fulan bin fulan, lalu wajah mereka menjadi putih, dan ia berkata kepada
mereka: Berilah syafaat orang-orang yang mencintai kalian, kemudian
mereka memberi syafaat sampai yang terakhir dan tidak ada seorang pun
yang tertinggal dari orang-orang yang berhak menerima syafaat mereka.
Lalu ia berkata kepada mereka: Masuklah kalian ke surga, dan tinggallah
di dalamnya sebagaimana yang kalian inginkan.” (Tsawabul A’mal, hlm
117).
0 komentar :
Post a Comment