Tuesday, June 15, 2010

Martial Art : Thifan Pokhan


Thifan merupakan bela diri yang dikembangkan para dai dari perkampungan muslim china utara. Telah ditinggalkan segala hal yang bertentangan dengan syar’i dan telah dipergunakan untuk berdakwah sekian lama.

Hadirnya generasi muslim sudah menjadi dambaan dan kebutuhan bagi kemashlahatan kaum muslimin saat ini. Pembinaan pribadi-pribadi muslim yang terpadu menjadi kunci untuk membentuk generasi tersebut sehingga mereka mampu menjawab berbagai tantangan zaman. Konsep pembinaan yang terpadu tersebut harus mencakup semua sisi, baik dari sisi akal, ruh, maupun jasad. Keseimbangan ketiga sisi merupakan hal yang mutlak. Kekurangan atau ketimpangan dari salah satu sisi tersebut akan mempengaruhi sisi yang lain dan berpotensi menjadi kendala.

Sebagaimana dua sisi yang lain, Islam menaruh perhatian pada pembinaan jasad.

Di dalam Al-Quran Allah berfirman:
Dan siapkanlah bagi mereka apa yang kamu sanggupi dari kekuatan(Q.S. Al-Anfal:60)
Dalam sejarah, Rasulullah dan para shahabatnya mencontohkan bagaimana mereka melakukan pembinaan jasadiyah. Mereka terbiasa melakukan aktifitas berkuda, memanah, berlatih pedang, bergulat, dsb.

Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT dari mukmin yang lemah
Selain memiliki
akhlaq yang mulia, ibadah yang tekun dan kecerdasan, Rasulullah dan para shahabatnya adalah orang-orang yang memiliki keterampilan fisik yang luar biasa. Seorang jago gulat di Mekkah pernah menantang Rasulullah dan mengatakan bahwa tidak pernah ia bergulat selelah itu saat bergulat dengan Rasulullah. Umar bin Khattab pernah bergulat dengan beberapa orang dari pagi sampai sore, sedangkan Saad bin Abi Waqas mahir memanah dan Ali bin Abi Thalib merupakan sahabat yang mahir memainkan pedang.

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan) (QS al an faal : 60)

 
Syarat mutlak sebuah beladiri dikatakan islami adalah:
1. Islami dari segi Aqidah

2. Islami dari segi
kesehatan
Keterangan:
ISLAMI DARI SEGI AQIDAH
Hal ini berarti bahwa beladiri tersebut haruslah bebas dari syirik, takhayul, khurafat, bid’ah, tasyabuh dll yang membahayakan aqidah. Untuk lebih jelasnya, agar kita terbebas dri segala bentuk perusak aqidah kita, gunakan metode penyelesaian sebagai berikut:
1. Teliti janji yang diucapkan dalam beladiri.
Janji memegang peranan penting dalam beladiri dan akan menjiwai setiap gerak-gerik murid, sebagai muslim tentunya yang kita inginkan adalah jnji yang tidak menyalahi syariat
2. Teliti lambang yang digunakan
Apakah lambang yang digunakan dlm beladiri itu menyalahi aqidah atau tidak?
Contoh :
Swastika (aqidah budha), Bintang segi enam yang terdiri atas dua buah segitiga sama kaki (lambang yahudi), dll
3. Teliti cara penghormatannya
Sikap tangan dalam penghormatan,tanpa kita sadari sering melambangkan akidah agama lain. Berikut kutipan arti sikap tangan (MUDRA) dalam kitab weda prikrama susunan G. Pudja terbitan tahun 1972 halaman 57:
Tiap arah dengan nama mudra tersendiri dan tiap mudra melambangkan aspek dewata dengan arti dan tujuan tertentu
Jadi jika kita melakukan suatu sikap penghormatn dengan sikap tangan yang melambangkan dewa tertentu, berarti kita telah menyekutukan Allah secara tidak langsung. Semoga Allah memaafkan ketidak tahuan kita.
4. teliti pernafasan yang digunakanmemahami teknik pernafasan sama pentingnya dengan memahami sikap tangan. Banyak teknik pernafasan yang menggunakan metode pernafasan agama lain yang bagi agama tersebut metode pernafasan itu ada sangkut pautnya dengan ibadah mereka (contoh pernafasan yoga)
5. Teliti cara meningkatkan kemampuan diri
Latihan fisik haruslah benar benar mengerahkan kemampuan fisik kita, jangan sampai kita campuri dengan sesuatu yang akan membuat kita terjebak dalam bid’ah, dan jangan pula terjebak dalam kesyirikan (semisal menggunakan bacaan bacaan tertentu dan upacara tertentu untuk meningkatkan kemampuan)
6. Teliti cara melakukan gerakan jurus/ gerakan dalam beladiri
Rosulullah
shollallohualaihi wasallam melaknat wanita-wanita yang menyerupai (dalam berpakaian dan bersikap) pria, dan juga pria-pria yang menyerupai wanita (HR. Abu Daud)
Hasil latihan dalam beladiri akan mempengaruhi fisik dan mental seseorang, jika perempuan mempelajari gerakan yang sebenarnya cocok untuk laki-laki, maka perempuan yang mempelajarinya akan terbawa ke alam laki-laki, tubuhnya akan menjadi kerasberotot bagaikan penarik gerobak, sehingga hal ini akan merusak fitrahnya sebagai perempuan.
Dari cara berpakaian pun laki-laki dan perempuan tidak boleh sama, perempuan harus menggunakan pakaian yang tertutup auratnya namun tidak mempengaruhi gerakannya. Perempuan dan laki-laki tidak dapat berlatih dalam satu tempat yang sama, karena dikhawatirkan akan mengaburkan niat dalam berlatih beladiri
ISLAMI DARI SEGI KESEHATAN
suatu beladiri dikatakan islami dari segi kesehatan apabila beladiri tersebut sesuai dengan fitrah manusia dan tidak mencederai tubuh baik jangka pendek maupun jangka panjang
contoh pelatihan yang salah:
  • Cara menendang yang salah, yaitu mengunci sendi lutut sehingga dua tulang di bawah tempurung lutut beradu dan mengakibatkan luka sendi
  • Cara memukul yang salah, yaitu mengunci sendi sikut sehingga melukai tulang hasta
  • Melakukan pemanasan yang tidak tertib / tidak berkaidah


JANJI THIFAN

* Sanya (Bahw
asannya) aku tidak akan menyekutukan Alloh, aku tidak akan percaya pada takhayul, khurafat, dan tidaklah aku akan berbuat bid’ah dalam syara.

* Sanya hanya kupergunakan ilmu ini pada jalan haq, dan semoga terumpang barahlah aku apakala ilmu ini kupergunakan pada jalan bathil atau aku mengkhianati amanat sehingga ilmu ini jatuh di luar haq.

* Sanya aku berusaha amar ma’ruf nahi munkar. Sanya aku akan mentaati segala peraturan lanah sepanjang peraturan itu tiada menyimpang dari hukum Alloh dan Rosul-Nya.

* Sanya aku tidak akan tekebur, pongah dan congkak. Tidaklah aku akan terpancing, terhasut lawan, lalu tidaklah aku akan mengikuti jalan kekafiran.
* Aku akan teliti bertindak dan tekun mencahari ilmu.
* Aku berdaya upaya bersahabat dengan siapapun di dalam batas-batas hukum syara.
* Aku tidak akan menganut dan berasas ashobiyah.
* Aku tidak akan mempergunakan lambang-lambang, upacara-upacara, penghormatan yang menyalahi syara’

keterangan = Diambil dari kitab Thifan berbahasa Melayu




Thifan Pokhan





















Video Thifan Pokhan :




Video Pre Training Thifan - Melatih Kekuatan dan Ketahanan Tubuh



Video Latihan Dengan Double Nunchaku (Double sctick)


Video Latihan Dengan Double Stick (Nunchaku)



[Sumber : http://thifan.amikom.info dan berbagai sumber]







0 komentar :

Post a Comment

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. an-Nahl: 18).

“Dan tiap-tiap orang memperoleh derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (Q.S Al-An’ aam : 132).

diriwayatkan dari Asma binti Abu Bakar ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "jangan kau tahan uangmu (untuk bersedekah sebab bila kau lakukan itu), Allah akan menahan Anugerah-Nya darimu". (H.R Al Bukhari)

“Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lembut” ― Umar bin Khattab

Tahan menderita kepahitan hidup sehingga penderitaan menjadi kekayaan adalah bahagia. (Hamka Ali bin Abi Thalib)

"A SMART PERSON LEARNS FROM MISTAKES, A WISE PERSON LEARNS FROM THE MISTAKES OF OTHERS"

"A GOOD PLAN FOR TODAY IS BETTER THAN A PERFECT PLAN FOR TOMORROW"

“Beri aku sesuatu yang sulit, dan aku akan belajar.” ~Andrea Hirata~

Orang yang mulia adalah orang yang sibuk mencari kekurangan diri sendiri dan memperbaikinya.(Abdullah Gymnastiar)

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil(Mario Teguh)

Innovation distinguishes between a leader and a follower. (Steve Jobs)

You've always been a very special only one (Jatilaksono)